Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota Jogja mengerahkan beragam pihak untuk mengurai kemacetan, sekaligus pengamanan arus mudik dan balik lebaran 2014.
Jumlah pasukan ini mencapai 370 personel, terdiri dari Dinas Perhubungan, Dinas Pengelolaan Pasar, Pasukan Jogoboro, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Unit Pelaksana Teknis Malioboro, dan Pramuka.
“Diperkirakan H-7 [tujuh hari sebelum] dan H+7 [tujuh hati sesudah] lebaran, biasanya arus akan padat. Jangan sampai hal ini menyebabkan ketidaknyamanan,” ujar Haryadi Suyuti, Walikota Jogja, usai Apel Jogobaran 2014, di lapangan parkir Abu Bakar Ali, Minggu (20/7/2014).
Haryadi melanjutkan, bahwa kebersamaan adalah kekuatan yang dimiliki kota Jogja dalam menciptakan pengamanan arus lalu lintas selama masa mudik lebaran.
Pada pihak yang bertugas, ia juga meminta untuk memantau tiap titik. Terutama pada titik area masalah, dan waktu rawan kemunculan masalah lalu lintas selama masa arus mudik dan balik.
Kepadatan jumlah wisatawan diprediksi akan mengalami kenaikan, seperti pada 2013, ada kedatangan sekitar 600-700 bus, yang melintas di kota Jogja, dengan jumlah 3-4 kali lebih banyak dibanding hari-hari biasa.
Masyarakat, kepolisian, dan tentara juga diminta mendukung upaya menghadirkan arus lalu lintas yang lega bagi para pengendara.
“Beberapa titik masalah lalu lintas kota Jogja yakni Papringan, Tugu, dan Sultan Agung. Masyarakat diimbau untuk tidak ke Malioboro, apabila tidak ada urusan yang teramat penting,” tandas Haryadi Suyuti.
0 comments: