IBX5A6A7EDC370A1

Anouncement

Site in dalam masa pembangunan ulang, agar memudahkan dan berguna bagi para shoguners.
Admin-Birkov


Raider 150 2004 (Banten) Benci Satria


Om Subiyakto salah satu Anggota senior dari Suzuki shogun Club Tangerang, menggeber Suzuki Raider asli dari Tailand. Tapi dia sebel, gondok, dongkol dan sebagainya. Itu terjadi setelah Suzuki Satria F-150 dijual resmi. Dia beli dari impotir umum Rp 26 juta. Sedang Suzuki Indonesia cuma melego Rp 16 juta. dan hanya berselang waktu 2 bulan broo duuuh Pahitttt…!


Nah, untuk membuang kesan Satria, anggota Bayangkara Otomotif Club Tangerang itu kontak Andri Aming Aliwarga, bos Laksa Motor. Tampilan ayam jago diubah agar terbebas dari hal berbau Satria. “Contohnya sok depan diganti upside down Cagiva Mito,” urai Aming yang ketemu di Contezt MEFRIK di Kemon 4 lalu.

Paling xtreme kaki belakang dibikin pincang. Tidak perlu pinjam pistol polisi buat nembak kaki lainnya biar langsung diamputasi. Tapi dipasang pro-arm Honda NSR 150SP. Lengkap berikut pelek depan dan belakang.


Selanjutnya bodi ditelanjangi. Ciat…. jurus tambal sulam serat fiberglass dimainkan. Mulai dari depan sampai buritan diganti total. Pantatnya dibuat meruncing dengan ujung kalpot mencuat dari bawah jok.


Tapi, kok! Katanya anti Satria F-150. Tapi cover bodi tengah penutup mesin malah dipasang fenuh. Padahal bedanya Raider dengan Satria, ya di tutup mesin itu. Raider tanpa engine guard, lho. Tapi enggak papa, yang penting dapat gelar juara di kelas The Best Suzuki. Hebat! Aong


DATA MODIFIKASI

Ban depan

: Battlax 100/70-17

Ban belakang

: Battlax 120/70-17

Setang

: Standar modifikasi

Knalpot

: Endurance

Sepatbor depan

: Cagiva Mito

Sepatbor belakang

: Laksa Motor

Monosok

: Ohlins

Foostep depan

: Yoshimura

Kaliper depan

: Brembo 4 piston

Master rem

: Brembo

Kulit jok

: Yoshimura

0 comments:

Suzuki Shogun 2003 (Jakarta) Tanda Lahir Markas Baru


Panjang sudah perjalanan Jakarta Coast Custom (JCC). Mulai dari praktik di pojok lahan kosong komplek KPBD. Bahkan numpang di bengkel Vespa milik kawan pun pernah dijabani. Beruntung penghujung 2005 rumah modifikasi aliran fashion di Jakarta ini benar-benar punya markas atauworkshop tepat.


“Pastinya sih 20 November lalu diresmikan sekaligus syukuran. Dan lokasi kali ini nggak akan pindah lagi,” pasti Irwan mewakili JCC yang sekarang punya markas di Jl. Kebayoran Lama, No. 35, Pal. VIII, Jakarta Selatan.


Sebagai tanda lahir atau berdirnya markasa baru, JCC juga bikin garapan spesial. Berbekal Suzuki Shogun 2003 milik Yunawardi Bondan yang juga punggawa JCC. Tema diangkat tidak jauh dari perjalan panjang JCC. Yakni, tampang wong Indian. Brother tahu kalau suku asli benua Amrik ini nomaden alias sering pindah-pindah mengikuti hewan buruan.

Maka untuk mengenang perjalanan itu, latar belakang wajah Indian dikrom plastik logam mulia alias emas. “Kebetulan aja pas. Abis kalau cuma krom emas kurang sip. Aku minta Udi Mulyanto dari Potlot Planet Airbrush Jogja mengairbrush beberapa tema di bodi motor,” timpal Bondan yang tinggal di Jl. Pejompongan Raya, Jakarta Pusat.

Tapi biar dibilang enggak kebetulan, secara tidak langsung modif sobat sudah cukup berbicara sejarah berdirinya JCC. Iya kan.


KOK NGGAK MEFRIK!

Namanya juga fashion, ganti kaki dan pasang rem cakram banyak, punya maksud biar enak dilirik. Lewat jari-jari Meilano Kurniawan alias Olan rekan Irwan, kaki depan standar Shogun disesaki komponen Koso.

Sementara untuk kaki belakang. Sok YSS cukup mendukung pelek Enkei 1.40X17 berlapis karet ND Premium 50/90-17 untuk roda depan-belakang. Terlebih sudah didukung empat carkam Laser diapit empat kaliper RX-King.

Oke juga memang. Tapi, pemasangan ban macam itu, kaca lampu ala foglamp dan tanpa jok bikin Shogun ini jauh dari kesan, moderen, estetika, fungsional, rasional, inovasi dan kreasi alias MEFRIK.

Apa memang sudah nggak MEFRIK lagi, gituuu!


0 comments: